Akhirnya PT.KAI (DAOP 2 Bandung) mulai tanggal 7 Maret 2008 (wah udah telat kali yaa), telah menurunkan harga tiket kereta api Argo Gede dan Kereta Api Parahyangan Tujuan Jakarta Bandung PP.
Tarif baru ini ditetapkan PT KAI untuk seluruh pemberangkatan. “Tarif ini berlaku flat untuk semua pemberangkatan menuju Jakarta setiap jam. Pemberangkatan KA menuju Jakarta sendiri sebanyak 16 kali. Sepuluh di antaranya dilakukan KA Parahyangan dan 6 KA Argo Gede,” katanya.
Dijelaskan dengan adanya kenaikan penumpang, PT KAI tetap akan memprioritaskan pelayanan lainnya. “Masalah keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap prioritas utama. Sedangkan penuruan tarif ini hanya salah satu bentuk pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi persaingan pasar. Kita harus menyesuaikan dengan moda transportasi lainnya,” tutur Saeful.
Selain menetapkan penurunan tarif, PT KAI Daop 2 Bandung juga menambah stasiun pemberhentian dari Bandung menuju Jakarta. “Kita juga melakukan penambahan stasiun pemberhentian, yaitu di Stasiun Bekasi. Ini dilakukan untuk memfasilitasi penumpang dari Bekasi menuju Jakarta yang sangat tinggi,” katanya.
Saeful menjamin, penambahan stasiun pemberhentian tidak akan menambah waktu tempuh dari Bandung menuju Jakarta. Saat ini rata-rata waktu tempuh dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya sekitar 4 jam.
“Masalah teknis waktu tempuh sudah kita perhitungkan sebelumnya. Dalam operasional kita memiliki kantung waktu atau mengantisipasi masalah waktu tempuh. Jadi dipastikan tidak akan menambah waktu tempuh. Saat ini setiap berhenti di stasiun antara 2 - 5 menit,” tegasnya.
PT KA menetapkan, harga tiket KA Argo Gede turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 45.000. Sedangkan tiket KA Parahyangan kelas eksekutif turun dari Rp 50.000 menjadi Rp 35.000, kelas bisnis dewasa dari Rp 30.000 menjadi Rp 20.000, dan kelas bisnis anak dari Rp 24.000 menjadi Rp 16.000.
“Penyesuaian tiket ini untuk meningkatkan okupansi penumpang dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya. Saat ini tingkat okupansi hanya 25 - 30% saja dari kapasitas. Kecuali hari tertentu, seperti akhir pekan dan hari libur mencapai 60 - 70%,” ujar Kepala Daop 2 Bandung, Saeful Echwan kepada wartawan di Stasiun Bandung, Jln. Kebonkawung, Senin (3/3).
Penurunan tarif tersebut diharapkan dapat menaikkan jumlah penumpang sampai 75% dari tingkat okupansi. “Dengan penurunan tarif ini, okupansi penumpang bisa mencapai 75% sudah cukup bagus. Tentunya kita berharap mencapai 100%. Kita akan melakukan evaluasi setiap 2 minggu sekali,” sambung Saeful.
“Penyesuaian tiket ini untuk meningkatkan okupansi penumpang dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya. Saat ini tingkat okupansi hanya 25 - 30% saja dari kapasitas. Kecuali hari tertentu, seperti akhir pekan dan hari libur mencapai 60 - 70%,” ujar Kepala Daop 2 Bandung, Saeful Echwan kepada wartawan di Stasiun Bandung, Jln. Kebonkawung, Senin (3/3).
Penurunan tarif tersebut diharapkan dapat menaikkan jumlah penumpang sampai 75% dari tingkat okupansi. “Dengan penurunan tarif ini, okupansi penumpang bisa mencapai 75% sudah cukup bagus. Tentunya kita berharap mencapai 100%. Kita akan melakukan evaluasi setiap 2 minggu sekali,” sambung Saeful.
Tarif baru ini ditetapkan PT KAI untuk seluruh pemberangkatan. “Tarif ini berlaku flat untuk semua pemberangkatan menuju Jakarta setiap jam. Pemberangkatan KA menuju Jakarta sendiri sebanyak 16 kali. Sepuluh di antaranya dilakukan KA Parahyangan dan 6 KA Argo Gede,” katanya.
Dijelaskan dengan adanya kenaikan penumpang, PT KAI tetap akan memprioritaskan pelayanan lainnya. “Masalah keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap prioritas utama. Sedangkan penuruan tarif ini hanya salah satu bentuk pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi persaingan pasar. Kita harus menyesuaikan dengan moda transportasi lainnya,” tutur Saeful.
Selain menetapkan penurunan tarif, PT KAI Daop 2 Bandung juga menambah stasiun pemberhentian dari Bandung menuju Jakarta. “Kita juga melakukan penambahan stasiun pemberhentian, yaitu di Stasiun Bekasi. Ini dilakukan untuk memfasilitasi penumpang dari Bekasi menuju Jakarta yang sangat tinggi,” katanya.
Saeful menjamin, penambahan stasiun pemberhentian tidak akan menambah waktu tempuh dari Bandung menuju Jakarta. Saat ini rata-rata waktu tempuh dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya sekitar 4 jam.
“Masalah teknis waktu tempuh sudah kita perhitungkan sebelumnya. Dalam operasional kita memiliki kantung waktu atau mengantisipasi masalah waktu tempuh. Jadi dipastikan tidak akan menambah waktu tempuh. Saat ini setiap berhenti di stasiun antara 2 - 5 menit,” tegasnya.
Untuk pengecekan harga dan ketersediaan tiket, serta jadwal KA bisa dilihat di http://ticketing.kereta-api.com/ Selamat naik Kereta !
Tutorial komen in English danTutorial komen in Indonesia